Thursday, January 22, 2009

Fakta Qur'an tentang Konflik Palestina

Eramuslim, 21 Jan 09
Sudah hampir sebulan serangan zionis Israel ke wilayah Gaza, belum ada tanda-tanda pembantaian ini akan segera berakhir. Hingga hari ini(17/1) setidaknya tercatat lebih dari 1100-an jiwa melayang dan limaribuan yang lainnya luka-luka. Mungkin banyak air mata yang mulai mengering, telinga menjadi panas, dan hati serasa jenuh mendengar pemberitaan korban di Gaza yang terus bertambah. Tapi kita memang harus terus bicara tentang Palestina. Kita harus terus menyuarakan kegelisahan kita, menyampaikan kepedulian kita, atau setidaknya meneriakkan jeritan hati kita melalui takbir dan doa-doa yang terlantunkan. Tidak boleh ada perasaan bosan saat mendengar berita Palestina. Tidak boleh kita berputus asa dalam melantunkan doa-doa untuk saudara kita disana. Tidak boleh merasa doa kita sia-sia. Tidak boleh pula kita mengira bahwa zionis Israel akan dibiarkan dengan kesombongannya begitu saja. Karena Allah SWT berfirman : " Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak ( QS Ibrahim 42)

Hari ini kita melihat pemberitaan yang begitu beragam tentang fakta-fakta yang terjadi di Palestina. Ada yang mengutuk kekejian Israel, ada pula yang memprotes keangkuhan Amerika, Ada pula yang mengkritik pemimpin Arab yang 'jubana' (pengecut), bahkan ada pula yang tetap konsisten memberitakan Hamas sebagai teroris dan biang kerok semua permasalahan ini. Semuanya begitu kompleks dan membingungkan, sehingga banyak orang yang begitu bersedih dan berempati dengan pemandangan gambar-gambar korban dan ledakan, namun sedikit yang mengetahui hakikat permasalahan dan fakta yang shohih di Palestina.

Karenanya, kita perlu memetakan lebih jelas tentang permasalahan Palestina. Saya ingin mengungkapkan fakta-fakta dalam al-Quran dalam memetakan masalah ini. Bahwasanya Al-Quran jauh-jauh hari telah menggambarkan fakta-fakta yang terjadi hari ini di Palestina melalui ayat-ayatnya yang mulia. Ini semua penting agar kita bisa berpikir lebih mendalam, lebih strategis dan lebih fokus dalam menyusun langkah kontribusi kita untuk Palestina. Agar kita tidak reaktif dan mudah terkejut, dan selalu shock dalam mendengar pemberitaan masalah Palestina.

Berikut fakta-fakta yang telah digambarkan Al-Quran, dan sekarang terjadi begitu nyata di Palestina.

Fakta 1 : Adanya Yahudi yang Sadis & Bengis terhadap orang muslim, serta senantiasa melanggar perjanjian Allah SWT berfirman : "Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik".(Al-Maidah 82).

Ketika Al-Quran 14abad yang lalu telah jelas menyatakan fakta bahwa Yahudi menyimpan permusuhan yang amat keras terhadap umat Islam, maka hari ini kita menyaksikan dengan jelas gambaran permusuhan itu begitu nyata di depan mata kita. Jika 'sekedar' menghitung angka korban jiwa dan luka-luka mungkin belum mewakili gambaran kebuasan mereka. Ada gambaran yang lebih buas dari hitungan angka-angka, saat Shadr seorang perempuan kecil berumur 4 tahun harus tewas menyongsong peluru tentara Israel di dadanya. Bahkan sang ayah tidak bisa menyelamatkan jasad putrinya, karena beberapa detik berikutnya datang sekumpulan anjing-anjing pelacak Israel untuk segera menyantap si kecil yang syahid itu. Seolah-olah tentara Israel itu memang membidikkan pelurunya untuk berburu makanan bagi anjing peliharaannya. Gambaran lain tak kalah mengerikannya adalah saat tubuh-tubuh yang tak bernyawa di tengah jalan harus remuk terlindas oleh tank-tank zionis yang bergerak memasuki gaza. Begitu pula penggunaan senjata fosfor putih oleh tentara Israel yang tidak pernah ditemukan dalam kamus kekejaman bangsa lainnya. Adakah kebiadabaan manusia yang melebihi gambaran di atas ? Fakta Al-Quran tentang kebengisan Yahudi ini membuat kita sadar, bagaimana cara terbaik menghadapi Zionis Israel.

Kemudian dalam ayat yang lain Allah SWT memberitahukan kepada Rasulullah SAW tentang karakter Yahudi : " (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya"). (Al-Anfal 56). Inilah fakta lain tentang Yahudi yang sudah diungkapkan Al-Quran sejak awal risalah Islam. Karenanya akan sangat aneh jika masih ada pemimpin Islam yang berharap banyak untuk mengadakan perjanjian dengan Israel, seolah-olah lupa dengan Fakta Quran dan fakta sejarah kenabian. Jika kita membaca ulang sejarah Yahudi dalam Siroh Nabawiyah, maka akan ada kesimpulan utuh bahwa sejarah Yahudi adalah sejarah pembangkangan dan penghianatan.

Fakta 2 : Adanya kaum muslimin yang terusir dan terbunuh di Palestina karena keyakinan mereka berislam. Allah SWT berfirman : .. (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah." (QS Haj 40)

Al-Quran begitu jelas menggambarkan fakta adanya orang-orang yang terusir dan teraniaya 'hanya' karena mereka teguh memegang aqidah mereka. Penderitaan penduduk Palestina hari ini –dan sejak setengah abad yang lampau- adalah bukti riil fakta al-Quran di atas. Mereka teguh dengan agama mereka, yakin dengan kemuliaan Islam, karenanya mereka tidak rela Masjid Al-Aqsho dikuasai Zionis Israel. Maka merekapun bertahan, merekapun melawan, mempertahankan sejengkal tanah kemuliaan Islam dari jajahan zionis. Karena semua alasan mulia itulah hari ini banyak warga Palestina meregang nyawa.

Fakta 3 : Adanya Skenario Global di balik konflik Palestina . Allah SWT berfirman : Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka (Al Baqoroh 120)

Dibalik fakta keangkuhan Israel hari ini, adalah karena adanya dukungan setia Amerika. Bahkan kita lihat titik balik keberadaan negara Israel di Palestina, adalah karena kebaikan hati Inggris kepada kaum Yahudi, sekaligus kebencian mereka terhadap Islam. Dua negara besar ini selalu konsisten mendukung Zionis Israel. Bukan hanya teknis persenjataan yang selalu disuplai, tetapi juga kebijakan-kebijakan perdamaian dan juga ' pengkhianatan' perdamaian yang selalu diamankan oleh Amerika. Resolusi PBB untuk gencatan senjata sepekan lalu–dengan abstainnya Amerika- adalah salah satu keajaiban dunia yang menyalahi sejarah konsistensi dukungan Amerika terhadap Israel.

Biasanya Amerika akan dengan mudah memveto setiap kebijakan yang merugikan zionis, adik tirinya tersebut. Tapi tidak ada yang berubah dari Amerika, berita hari ini menyebutkan pertemuan dua Menlu AS-Israel ; Condolize Reece dan Tzipi Livni yang mengukuhkan kesepakatan untuk menghalangi sekuat tenaga masuknya dukungan persenjataan ke Palestina. Jadi, tidak ada yang salah dengan fakta Al-Quran.

Fakta 4 : Adanya Benih-benih kemunafikan yang mengganggu perjuangan Jihad. Allah SWT berfirman : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli kitab: "Sesungguhnya jika kamu diusir niscaya kamipun akan keluar bersamamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu…"(Al-Hasyr 11)

Fakta Al-Quran dan juga fakta sejarah kenabian selalu mengingatkan kita adanya bahaya dari dalam. Jangankan hari ini saat umat Islam dalam kondisi lemah dan terpecah, bahkan di barisan pasukan Rasulullah SAW di Madinah pun bercokol sekelompok munafik yang terus aktif menghasut dan menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Masih ingat bukan peperangan Uhud, saat 300 dari 1000 pasukan rasulullah SAW membelot mundur ke Madinah karena kecewa dengan keputusan Rasulullah SAW ?

Maka hari ini kita menyaksikan adanya dua negara arab besar yang memboikot KTT darurat Liga Arab di Dhoha, Qatar yang sedianya direncanakan menghasilkan keputusan yang 'keras' dan efektif untuk menghentikan kebiadaban Israel. Adakah ungkapan yang lebih halus untuk mengganti kata 'kemunafikan' bagi kedua bangsa tersebut ?.

Belum lagi masalah perbatasan Rafah yang masih saja ditutup oleh pemerintah Mesir. Sehingga dukungan kemanusiaan, apalagi mujahidin dan persenjataan tidak bisa menjangkau Gaza. Kisahnya sangat berkebalikan dengan yang terjadi di Afghanistan saat melawan Uni Soviet duapuluh tahun yang lampau, saat Pakistan membuka perbatasannya untuk masuknya mujahidin dan persenjataanya ke Afhanistan. Hari ini pemerintah Mesir menjadi 'bemper' pelindung Zionis Israel dari masuknya solidaritas muslim internasional. Begitu pula saat bicara dengan pemimpin-pemimpin Arab, Husni Mubarok sekuat tenaga meyakinkan teman-temannya untuk tetap lunak pada Israel. Tanpa sadar, nampaknya presiden 'Husni Mubarok' ingin mengulangi kelakuan Abdullah bin Ubay yang mati-matian membela Yahudi Bani Qainuqo' saat Rasulullah SAW akan memberikan sanksi atas pengkhianatan yang mereka lakukan pada konstitusi Madinah. Nah, adakah ungkapan yang lebih halus dari 'kemunafikan' untuk menggambarkan sikap tersebut ?

Fakta 5 : Ada banyak kaum banyak kaum muslimin lemah tidak berdaya . Ada perubahan besar terjadi pada gaya hidup sebagian besar kaum muslimin paska tumbangnya kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Banyak negara muslimin dijajah oleh negara-negara Barat dan penduduknya pun mulai mengadopsi pemikiran dan gaya hidup Barat yang materialis. Akibatnya, cinta harta dan dunia mulai mengakar dalam kehidupan kaum muslimin.

Pada saat itulah, jihad yang membentengi kemuliaan Islam mulai tergerogoti. Al-Quran telah menggambarkan fakta tersebut dengan jelas .. Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit (At-Taubah 38)

Kelemahan inilah yang segera ditangkap oleh musuh-musuh Islam. Mereka kini lebih berani dalam menganiaya dan menginjak-injak negeri Islam karena merasa 'aman' dengan lemahnya semangat kaum muslimin dalam berjihad. Lihat saja penyerangan secara sistematis pada negeri muslim dalam dua warsa terakhir ini. Dari mulai Afghanistan, Irak, Palestina, hingga negara-negara yang masuk dalam daftar tunggu penyerangan seperti ; Iran, Sudan dan Suriah.

Gambaran seperti inilah yang juga terjadi di Palestina, keangkuhan Israel dalam membombardir Palestina dengan penuh percaya diri, salah satunya karena mereka yakin tidak ada satu negara muslim pun yang berani mengirimkan pasukannya membela Palestina atas nama jihad. Negara-negara muslim dalam kondisi lemah dan takut menghadapi balasan Amerika dan sekutunya face to face. Akhirnya Israel melenggang begitu nyamannya dalam menebar bom cluster di bumi Palestina. Tidak ada pembelaan dari negara-negara muslim tetangganya. Hizbullah Libanon pun malu-malu untuk mengirimkan roketnya ke wilayah Israel. Bahkan Iran yang sempat 'berkoar-koar' pun belum sekalipun mengarahkan roketnya ke Israel. Sudan yang dipimpin oleh Jenderal Mujahid pun harus berdiam diri karena sibuk dengan konflik Darfur yang juga disutradari Amerika.

Inilah kenyataan hari ini, dan ini pulalah yang sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya, bahwa umat Islam akan menjadi santapan bangsa-bangsa lain di akhir zaman. Bukan karena jumlah mereka yang sedikit, bahkan banyak, tapi bagaikan buih yang terombang ambing lemah tak berdaya. Semua ini karena umat Islam terjangkiti sindrom wahn, yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW : " Cinta dunia dan takut mati " (HR Abu Daud)

Fakta 6 : Ada kelompok yang senantiasa mengusung tinggi jihad untuk menegakkan kalimatullah tanpa ragu dan gentar. Allah SWT berfirman : Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya) (QS Al Ahzab 23).

Al-Quran, menyebutkan fakta akan adanya golongan yang senantiasa 'setia' untuk memperjuangkan kejayaan Islam. Bahkan meskipun diantara mereka banyak yang telah berguguran, tidak sedikitpun membuat komitmen mereka untuk berjihad mundur dan luntur. Hari ini tidak bisa dipungkiri bahwa Hamas tampil sebagai gambaran riil fakta Al-Quran tersebut. Tuduhan organisasi teroris tidak membuatnya gentar sejengkalpun. Pemborbardiran Zionis Israel disambut dengan perlawanan sekuat tenaga. Petinggi Hamas Kholid Meshal dalam banyak kesempatan senantiasa mengulang-ulang sikap Hamas yang tidak akan mundur dalam mempertahankan Gaza.

Logika mana yang bisa menjelaskan Hamas yang awalnya adalah sebuah organisasi massa Islam, kini bertarung dengan gagah melawan Zionis Israel yang mempunyai kekuatan militer terkuat di Timur Tengah ? . Kesimpulan paling mudah yang kita tangkap adalah ' konsistensi' Hamas dalam berjihad, itulah yang membuat mereka tetap eksis dan terus melawan. Ruh Jihad menjadi semacam jaminan bagi kekuatan sekecil apapun untuk melawan kekuatan sebesar apapun. Bukankah Allah SWT berfirman : "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah.(QS Al-Baqoroh 249)

Akhirnya, semua ungkapan dan isyarat kekaguman dan penghormatan, entah itu standing avocation, apllause, angkat topi, hormat tangan, atau apa saja yang bisa mengungkapkan kekaguman sangatlah layak diberikan pada Hamas. Setelah kagum, tentu saja kita juga harus menjadi bagian yang mendukung perjuangan jihad tersebut. Siapa yang bisa menahan keinginan untuk tidak bergabung dalam barisan pembela kebenaran yang telah dijamin eksistensinya oleh Rasulullah. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan fenomena Hamas hari ini adalah bukti riil keberadaan kelompok jihad abadi di muka bumi ini, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : " Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tegak memperjuangkan kebenaran, dan mereka tidak akan terpengaruh dengan orang-orang yang memusuhi dan memerangi mereka ". (HR Muslim). Ketika Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang siapa mereka itu ?. Maka beliau menjawab : " di sekitar masjid al-Aqsha". Subhanallah

Profil Penulis :

Hatta Syamsuddin, Lc – alumni Universitas Internasional di Khartoum Sudan. Berdomisili di Solo, mengajar di Mahad Abu Bakar UMS dan tengah menempuh S2 Pemikiran Islam di UMS. Email : ibnu_kamal@yahoo.com dan kunjungi :hattasyamsuddin.blogspot.com

Proses Rupiah Jadi Peluru Zionis Israel

Jumat, 23/01/2009 09:45 WIB

Assalamu’alaykum warahmatulahi wabarakatuh,

Dalam fatwa haramnya membeli produk pendukung Zionis-Israel yang difatwakan Dr. Yusuf Qaradhawy dikatakan jika uang kita (riyal, dirham, atau pun rupiah) dipakai membeli produk pro-Zionis, maka uang kita tersebut akan bisa berubah menjadi peluru Zionis-Israel yang digunakan untuk membunuh saudara-saudara kita di Palestina. Alurnya seperti apa sih Pak? Mohon penjelasannya. Jazakallah.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh

MG
Jawaban

Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh,

Kampanye gerakan boikot Israel yang mengharamkan kita membeli produk yang diproduksi perusahaan-perusahaan yang terbukti menyokong perekonomian Zionis-Israel memang kembali digencarkan ketika Zionis melakukan kebiadaban yang sangat massif dan kejam terhadap warga Jalur Gaza. Kebrutalan Israel tersebut yang ditayangkan lewat berbagai pemancar teve telah membuka siapa pun yang masih punya nurani untuk ingin membantu warga Palestina, sesuai dengan kesanggupannya masing-masing. Aksi boikot adalah satu gerakan yang mudah namun sangat efektif untuk menghancurkan sifat-sifat kebinatangan Israel.

Dalam aksi boikot ini dikatakan bahwa uang yang ada di saku atau dompet kita bisa akan menjelma menjadi peluru tentara Zionis jika kita ikut membeli produk-produk yang dikeluarkan dari berbagai perusahaan yang aktif membantu perekonomian Israel. Sebab itu, dengan membeli produk tersebut sebenarnya kita telah ikut aktif membunuhi saudara-saudara kita di Palestina.

Alur diubahnya Rupiah kita menjadi peluru tentara Zionis-Isael sebenarnya sangat sederhana. Saya akan berikan ilustrasi yang mudah. Misal, di dekat rumah kita berdiri salah satu gerai makanan cepat saji yang berasal dari Amerika, sebut saja namanya “McDul”. Walau karyawannya orang Indonesia, juga para pemasok bahan-bahan mentahnya juga orang Indonesia, dan empunya gerai tersebut juga pengusaha Indonesia, namun karena gerai makanan cepat saji “McDul” itu berasal dari AS, hak patennya milik pengusaha AS, dan ada biaya waralaba yang harus disetor secara rutin dari gerai makan dekat rumah kita itu kepada markas besarnya di AS, maka sebenarnya gerai McDul di dekat rumah kita itu merupakan satu tentakel atau salah satu cabang dari ratusan ribu gerai makanan cepat saji McDul yang markas besarnya ada di Amerika. Sebagian keuntungan dari gerai McDul di dekat rumah kita itu akan mengalir ke pusat McDul di Amerika Serikat. Padahal, menurut sejumlah bukti yang ada, perusahaan McDul di AS itu diketahui telah menyumbangkan sebagian labanya ke Israel.

Sumbangan sebagian keuntungan McDul ke Israel hanya bisa dilakukan jika McDul mendapat profit atau laba. Jika McDul merugi maka dia tidak akan mampu lagi untuk menyumbang ke Israel.

Nah, jika kita masih saja membeli produk-produknya, berupa burger, hotdog, minuman ringan, atau pun berbagai merchandiser-nya, maka gerai makanan cepat saji tersebut akan tetap eksis dan meraup untung. McDul yang ada di Indonesia akan tetap mampu untuk membayar biaya waralabanya ke pusat McDul yang ada di AS. Oleh McDul Pusat inilah, sebagian laba mereka akan disumbangkan untuk membiayai eksistensi Zionis-Israel, yang sangat mungkin sebagiannya dipakai untuk memproduksi aneka senjata dan juga amunisi tentaranya.

McDul hanyalah satu ilustrasi. Ada sedemikian banyak produk yang dihasilkan perusahaan-perusahaan negara-negara Barat (AS, Inggris, Perancis, dan sebagainya) yang terbukti menyisihkan sebagian labanya untuk menyokong keberadaan penjajahan Zionis-Israel di atas bumi milik bangsa Palestina.

Jadi, semakin kita sering membeli produk mereka, maka semakin besar pula andil kita di dalam mendukung kebiadaban Israel membunuhi bayi-bayi di Palestina. Tangan kita pun ikut belepotan darah bayi-bayi Palestina. Sebab itulah, kita harus berhenti membeli produk-produk mereka. Mulai dari diri kita sendiri, dan mulai dari sekarang juga. Kapan hal ini kita akhiri? Ya, sampai dengan dibebaskannya Masjid Al-Aqsha dan Tanah Suci Palestina dari penjajahan Zionis-Israel. Wallahu’alam bishawab.
Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Kabar dari Jepang: Kebersihan Kota Tokyo


Jumat, 23/01/2009 09:21 WIB Cetak | Kirim

Bagi yang pertama kali datang ke Tokyo, mungkin akan terheran-heran seraya terkagum-kagum. Bukan hanya karena Tokyo merupakan kota megapolitan yang dipenuhi gedung-gedung yang tersusun rapih, melainkan juga karena kebersihan dan keindahan kota yang senantiasa terjaga. Ketika seseorang berjalan menyusuri sudut-sudut kota, pastilah tidak mudah untuk bisa menemukan sampah. Meski di Tokyo tidak pernah ada tulisan “Dilarang Buang Sampah disini!” sebagaimana yang sering ditemui di Jakarta atau kota-kota lainnya di Indonesia.

Meskipun di setiap sudut kota sudah terlihat bersih, di negeri Jepang, secara umum selalu dikampanyekan slogan Utsukushi kuni (Negara Jepang yang cantik). Kebersihan memang menjadi ciri utama Jepang, yang rasanya sulit di jumpai di negara lain. Meski tidak ada penghargaan semacam Kalpataru seperti yang setiap tahun diberikan pemerintah Indonesia terhadap kota terbersih di Nusantara, masyarakat Jepang tetap memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya menjaga kebersihan. Mungkin budaya malu yang telah mendarah daging turut mendorong masyarakat Jepang untuk tidak buang sampah sembarangan dan selalu berusaha hidup bersih.

Secara umum kota-kota di Jepang sangat bersih. Bukan hanya di sepanjang jalan utama, namun lebih jauh ke dalam, digang-gang kecil bahkan di sepanjang daerah aliran sungai termasuk juga didalamnya. Walaupun bersih yang dimaksud masih harus diberi tanda kutip, karena air sungainya berwarna kehijauan terlihat sedikit aneh, namun aneka macam sampah, terutama sampah-sampah plastik hampir tidak terlihat. Sungai di beberapa tempat di pusat kota ada yang dijadikan sebagai tempat wisata. Kalau sungainya kotor dan bau, tentu tidak ada orang yang mau datang.

Pemerintah Jepang sendiri memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola sampah, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri. Masyarakat diberikan arahan mengenai bagaimana mereka seharusnya menangani sampah baik di rumah maupun di lingkungan disekitarnya. Salah satu cara pengelolaan sampah yang diterapkan misalnya dilakukannya pemisahan jenis-jenis sampah yang dimulai dari rumah.

Pemisahan dan pengelompokan sampah di setiap kota di Jepang berbeda-beda meskipun secara umum sama. Misalnya di kota Toyohashi, pemerintahnya membagi tujuh kategori sampah rumah tangga yang mesti dipisahkan sendiri-sendiri oleh warga kota sebelum diletakkan/dibuang ke tempat yang ditentukan pada hari yang dijadwalkan. Ketujuh itu yakni: 1) Moyasu Gomi atau Sampah yang dapat dibakar (Burnable Waste), 2) Umeru Gomi atau Sampah urug (Land-fill Waste), 3) Purasutikku Gomi atau Sampah plastik (Plastic Waste), 4) Kowasu Gomi atau Sampah yang dapat dihancurkan/diremukkan (Crushable Waste), 5) Yuugai Gomi atau Sampah yang beresiko/berbahaya (Hazardous Waste), 6) Shigen Gomi atau Sampah yang dapat didaur ulang (Recyclable Waste) dan 7) Okina Gomi atau Sampah besar (Bulky Waste).

Di kota Tokyo sendiri sampah dipisahkan dalam empat kelompok, yaitu 1) Combustible Waste (sampah yang dapat dibakar), 2) Non-Combustible Waste (sampah yang tak dapat dibakar) seperti plastic, steoroform, sampah kaca atau beling, dan lain-lain, 3) Recyclable Items (sampah yang dapat didaur ulang) seperti Koran dan majalah, botol-botol plastik, kotak kardus, dan lain-lain, dan 4) Large-size Waste (sampah berukuran besar) yaitu sampah yang beukuran lebih dari 30 cm, seperti meja, kursi, lemari, dan lain-lainnya. Untuk sampah elektronik seperti televisi, kulkas, mesin cuci, komputer dan lain-lain harus dikembalikan ke toko dimana barang tersebut dibeli.

Di kota yang penduduknya sangat padat ini, limbah rumah tangga yang berbentuk cairan tidak bisa dialirkan ke dalam got begitu saja, namun semuanya harus tersambung ke pipa milik pemerintah. Tokyo terkenal dengan sistem transportasi umum bawah tanahnya atau yang biasa disebut Subway. Bayangkan saja kalau seandainya semua warga bisa menggali dan membuat lubang kamar mandinya sendiri, stasiun dan jalur kereta api yang letaknya dibawah tanah tentu bisa bau bahkan bangunan bisa jebol kebawah. Membuat bangunan rumah atau gedung di sini juga cendrung membutuhkan waktu lama, hanya untuk urusan bawah tanah seperti pipa air, limbah dll.

Selain adanya pemisahan, masyarakat juga tidak bisa membuang sampah pada sembarang waktu. Setiap jenis sampah hanya boleh dibuang pada waktu yang telah ditentukan. Orang disini menyebutnya hari membuang sampah, dimana tiap jenis sampah akan dikumpulkan oleh petugas kebersihan kota pada hari yang berbeda. Untuk sampah yang dapat dibakar, petugas kebersihan kota akan mengambilnya dua kali setiap minggunya, dengan hari yang berbeda untuk setiap kecamatan dan keluarahan. Sampah yang tidak dapat dibakar dan sampah yang dapat didaur ulang diangkut seminggu sekali. Sementara untuk sampah berukuran besar, seorang yang akan membuang sampah harus memesan terlebih dulu ke dinas kebersihan dan biasanya akan dikenakan biaya transport dan biaya pembuangan.

Masyarakat Jepang tentu saja tidak mengenal konsep “kebersihan sebagian dari pada iman” sebagaimana yang ada di negeri-negeri Muslim. Namun semangat dan disiplin mereka dalam menjaga kebersihan sama sekali tidak diragukan. Di negeri-negeri muslim seperti Indonesia, tumpukan sampah yang menggunung dipinggir jalan sangat mudah ditemukan, bahkan dikota sebesar Jakarta. Bandara Internasional di Dubai terkenal paling mewah, tapi juga sekaligus terkenal jorok dan kotor. Bagi mereka yang pernah pergi haji pasti menemukan pemandangan yang sama sekali jauh dari semangat menjaga kebersihan. Sampah tidak hanya menumpuk di Musdhalifah, tapi juga berserakan disepanjang jalan dari Masjidil haram ke Mina.(Mukhamad Najib, Tokyo Jepang)

Wednesday, January 7, 2009

Manajemen Hidup

Perlunya Perencanaan Hidup

Perlunya Perencanaan Hidup

Perlunya Perencanaan Hidup

"Every minute you spend in planning saves 10 minutes in execution; this gives you a 1,000 percent return on energy! – Setiap menit yang Anda habiskan untuk perencanaan menghemat 10 menit dalam pelaksanaan; dan energi Anda kembali 1.000 persen." --Brian Tracy.

Masa lalu adalah masa yang bukan milik kita lagi. Masa sekarang adalah anugrah, maka manfaatkanlah sebaik mungkin. Sedangkan masa depan belum tentu milik kita dan penuh ketidakpastian. Itulah mengapa diperlukan perencanaan hidup agar kita mudah melakukan tindakan tertentu jika dibutuhkan.

Ilustrasi berikut ini semoga dapat menggambarkan alangkah penting membuat perencanaan hidup. Ini kisah tentang seorang nenek tua yang berumur sekitar 70 tahun. Ia hidup seorang diri. Setiap pagi selalu ada seorang pengantar koran yang terus berteriak-teriak di depan rumahnya sampai wanita itu muncul dan mengambil koran langganannya. Teriakan keras loper koran sudah lama dikeluhkan oleh para warga sekitar. Sampai suatu pagi seorang profesor yang berada di samping rumah itu memprotes si loper koran, karena ia benar-benar terganggu. Dengan tergopoh-gopoh wanita tua itu keluar rumah, mengambil koran dari tangan loper koran itu sambil tersenyum kepada sang profesor. "Maafkan saya.
Sebenarnya saya yang meminta anak itu berteriak keras-keras dan tidak pergi sampai saya muncul keluar rumah," kata wanita itu kepada profesor tersebut. "Sebenarnya saya buta huruf dan tidak bisa membaca satu hurufpun di koran ini. Saya hanya minta bantuan loper koran itu agar memastikan saya muncul. Sebab kalau saya tidak muncul berarti saya sakit atau sedang terjadi sesuatu, sehingga dia akan segera menghubungi anak-anak saya yang berada di luar kota," lanjut wanita tua itu menerangkan. Wanita tua itu menggunakan loper koran untuk mempersiapkan tindakan jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.

Saya rasa ia cukup cerdas merencanakan segala sesuatu, sehingga tindakan-tindakan penting dapat segera dilaksanakan jika diperlukan. Kita memang tak pernah tahu apa yang akan terjadi 1 jam, 2 jam, atau bahkan 2 menit ke depan. Bisa jadi mobil yang sedang kita tumpangi tiba-tiba mogok tersenggol becak. Atau jantung kita yang tiba-tiba mogok berdenyut? Segala kemungkinan terburuk bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu kita harus mengantisipasi agar tindakan-tindakan penting dapat segera dilakukan sehingga tidak berakibat fatal. Bisasakan menyediakan security net atau rencana-rencana cadangan, sehingga jika ada hambatan dapat segera diambil tindakan penyelesaian. Menyimpan nomor telpon penting itu perlu seandainya tiba-tiba Anda mengalami masalah dan membutuhkan pertolongan maka Anda dapat langsung menghubungi nomor-nomor penting tersebut. Mempersiapkan peta, alat-alat perbaikan mobil dan lain sebagainya tentu sudah harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum rencana berlibur dilaksanakan. Begitu banyak perencanaan untuk kehidupan sehari-hari, tentu banyak hal yang juga harus dipersiapkan menjelang masa senja nanti. Itulah mengapa sangat penting melakukan perencanaan hidup sedari sekarang, agar kita hidup nyaman dan menikmati masa tua nanti.

Tentu kita tak ingin menjadi salah satu diantara 7 juta lansia di Indonesia yang sekarang hidup terlantar. "Pengertian terlantar adalah lansia dengan usia di atas 60 tahun yang tidak punya penghasilan dan tempat tinggal, atau tinggal bersama dengan keluarga miskin," kata Direktur Pelayanan Lanjut Usia Departemen Sosial RI, Tunggul Sianipar. Berikut ini beberapa hal yang harus kita lakukan sebagai bagian dari merencanakan kehidupan yang nyaman dan menyenangkan di masa tua nanti.

Pertama, mempersiapkan tabungan untuk hari tua secara konsisten sebelum usia produktif berakhir, yaitu sampai umur sekitar 55 tahun. Sebab di masa tua kita sudah tak mampu bekerja keras lagi. Penghasilan menurun atau bahkan hilang, sementara kebutuhan hidup semakin tua semakin besar. Tabungan dapat dijadikan dana cadangan atau dijadikan investasi misalnya dalam bentuk rumah kos, deposito, dan lain sebagainya. Sehingga semua kebutuhan hidup dapat tetap tercukupi.
Kondisi kesehatan di masa tua cenderung menurun, oleh sebab itu lakukan investasi untuk kesehatan. Investasi untuk masa depan yang tidak kalah berharga adalah menjaga kesehatan sedari sekarang. Sebab biaya kesehatan semakin hari semakin mahal. Bila kita selalu membiasakan hidup sehat, misalnya berolah raga teratur, istirahat dan makan teratur, dan lain sebagainya, maka kemungkinan menghadapi masalah kesehatan akan lebih kecil. Sehingga keuangan kita di masa datang tidak terbebani biaya kesehatan atau untuk berobat. Memastikan dapat tinggal di sebuah rumah dengan nyaman selama Anda inginkan itu merupakan salah satu langkah penting merencanakan hidup. Usahakan untuk menyelesaikan cicilan rumah, sebelum masa pensiun atau memasuki usia lanjut. Tentu tak akan nyaman bila di usia tua masih harus dibebani dengan biaya cicilan rumah atau biaya kontrak rumah. Memperluas hubungan sosial dengan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan positif adalah salah satu perencanaan untuk menyongosng masa tua. Sebab bergaul dengan banyak orang akan membuka kesempatan untuk bertukar pengalaman. Hal itu membuat kita terus bersemangat, karena merasa tetap mendapatkan dukungan sosial, tetap diinginkan dan dihargai, meskipun kita sudah mengalami banyak kemunduran. Depresi dan perasaan hampa kerap menghantui kehidupan di masa tua. Keimanan merupakan cara yang ampuh untuk melindungi diri dari ancaman perasaan negatif tersebut. Oleh sebab itu, dekatkanlah diri kepada Allah SWT dan lakukan kebaikan sebanyak mungkin sedari sekarang. Sangat banyak kemungkinan atas kehidupan di masa datang. Perubahan-perubahan hendaknya diantisipasi sejak dini, diantaranya mempersiapkan masa depan keuangan, kesehatan, melakukan banyak kebaikan dan meningkatkan keimanan, bekerja lebih keras, cerdas dan ikhlas dan lain sebagainya. Bagaimanapun juga mempersiapkan diri atas segala kemungkinan itu jauh lebih menguntungkan.

Sumber: Perlunya Perencanaan Hidup oleh Andrew Ho, seorang pengusaha, motivator, dan penulis buku-buku best seller.

Wednesday, December 31, 2008

Guru Teladan

Pak Candra

Guru Fisika Teladan Mendahului Kita


RSUD Saiful Anwar Malang, Ruang 21 Kamar Nomor 6, hari Rabu (3/12/ 2008), sekitar pukul 13.30 WIB.
Begitu memasuki ruangan tersebut, sosok pria yang saya kenal baik langsung menyambut dengan senyuman. Dua jempol tangannya diacungkan.
“Assalamu alaikum”, saya menyapa.
Saya menghampiri pria tersebut, menjabat tangan dan memeluknya. Saya ingin menggenggam tangannya lebih erat lagi, tapi saya mengurungkannya karena tangan tersebut sedang diinfus.
Pak Tjandra Heruawan (guru SMAN 10 Malang) dan Mohammad Ihsan (Sekjen Klub Guru Indonesia). Meski sakit, tetap berusaha tersenyum.
Pria yang tergolek sakit itu adalah Pak Tjandra Heruawan, “guru hebat” SMAN 10 Malang. Saya pertama kali menyaksikan kehebatan Pak Tjandra di Kick Andy. Selang beberapa waktu kemudian, dua sahabat baik saya, Ahmad Rizali dan Satria Dharma, mengenalkan secara langsung ketika kami sama-sama di Malang.
Jika Anda belum sempat nonton Kick Andy tersebut, video acara ini beredar luas di internet, salah satunya di Youtube (klik untuk melihat arsip video Kick Andy). Coba juga ketikkan “Tjandra Heruawan” di Google, informasi kiprah guru fisika yang satu ini tersedia cukup banyak untuk dibaca, di antaranya:
- Tjandra Heru Awan, Guru Kreatif Pencipta Peraga Fisika dari Barang Bekas (Indo Pos, 23 November 2007)- Tjandra, Mengajar dengan Hati (Liputan6.com)- Tjandra Heru Awan: Alat Praktek Barang Bekas (Pena Pendidikan)- Lihat Tumpukan Kardus, Langsung Terbayang Rumus (Dapat Hadiah Ibadah Haji dari Medco Foundation)- Tjandra Heru Awan, Pecipta Alat Peraga Sederhana, Namai Karyanya Molina, Molibandul dan SS10N (Fisika.net), dan banyak lagi lainnyaPak Tjandra adalah sosok yang humoris. “Saya ini guru yang TOP, mas”, katanya suatu kali. “Tuwek (tua), Ompong, Populer”. Kami berdua pun tertawa lebar. Pak Tjandra lalu memamerkan giginya yang sudah tak ompong lagi karena dibelikan Pak Shofwan, Kepala Diknas Malang.
Tapi, kini Pak Tjandra sedang sakit keras. Di ginjalnya bersarang tumor, bahkan sudah menjalar hingga paru-paru. Saya melihat sendiri bahwa itu sungguh sakit, karena sesekali saat kami berbincang beliau berhenti bicara, lalu meringis kesakitan dan memejamkan matanya. Seperti menahan serangan sakit yang amat sangat. “Terasa sakit pak?” saya bertanya. “Bagian mana yang sakit?”Pak Tjandra menunjuk pinggang kirinya. “Sering kambuh sakitnya?”“Iya. Apalagi pas batuk. Sakit sekali”. Saya terdiam.
“Ini peringatan dari Alloh, mas Ihsan”. Beliau mengisahkan cerita kenakalannya waktu muda. Ada penyesalan mendalam. Tak sadar air matanya mulai menetes. “Saya berdoa, Ya Alloh berilah saya rizki dan kesehatan. Tapi begitu diberi sehat, saya racuni dengan nikotin. Begitu dapat rizki, saya membakarnya”. Sebelum ini Pak Tjandra memang perokok. Tapi sudah berhenti sejak Ramadhan lalu. Tumor yang bersarang itu boleh jadi karena rokok yang dihisapnya selama bertahun tahun semenjak kecil.
“Sabar ya Pak”, saya menghibur. “Orang yang diberi sakit, lalu bersabar, itu akan melebur dosa-dosanya di masa lalu”.“Iya, mas. Alhamdulillah saya juga sudah sampai Madinah”. Pak Tjandra memang mendapatkan hadiah beribadah haji dari Medco Foundation. Saya melihat ekspresi kegembiraan saat beliau menceritakan perjalanan hajinya, dimana beliau katanya bisa bertaubat di tanah suci.Sebenarnya salah satu maksud saya membesuk Pak Tjandra kemarin adalah ingin mendapatkan kejelasan secara lengkap status sakitnya. Seberapa parah. Apa yang harus dilakukan. Apa yang masih kurang. Apa yang perlu dibantu. Tapi bahkan Pak Tjandra sendiripun jarang ketemu dokternya. Hanya perawat yang sering ke ruangan Pak Tjandra.Saya ingat beberapa hari sebelumnya sempat telpon, “Kapan operasinya, Pak Tjandra?”. Di rumah sakit sebelumnya (Pak Tjandra menyebutnya rumah sakit tentara), keputusannya memang harus segera dioperasi, tapi karena fasilitas di rumah sakit tersebut tidak memadai maka dirujuk ke RSUD Saiful Anwar. Jawaban Pak Tjandra cukup mengejutkan, “Nggak tahu mas, mungkin karena saya pakai Askes jadi penanganannya juga lambat”“Nggak coba dirawat di Surabaya?”. Saya kembali bertanya.“Biaya dari mana, mas?”, jawabnya. Saya terdiam.